Selasa, 06 Desember 2011

KISAH SANG LEGANDA. BILL SHNALKY

KISAH SANG LEGANDA. BILL SHNALKY

 

Pada musim 1953/1954 Liverpool terdegradasi ke divisi 2, sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai manajer pada bulan Desember 1959.


Shankly sendiri bukanlah seorang manager terkenal pada waktu itu dan sebagian fans dan media meragukan kemampuannya. Shankly justru memulai dengan merevolusi skuad Liverpool besar-besaran, tidak kurang dari 24 pemain dia lepas dan merekrut pemain-pemain baru pilihannya. dan menggunakan sebuah ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan.Yang tidak pernah di lakukan pelatih2 sebelumnya.


Ruangan ini di namakan ‘The Boot Room’. Di ruangan inilah Bill Shankly dan anggota ‘Boot Room’ lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett mulai membangun kekuatan Liverpool FC .


Dengan stadion yang memprihatinkan, fasilitas latihan yang kurang memadai, dan staf pemain yang buruk. Satu-satunya yang mempunyai kualitas adalah backroom staff Liverpool.semuanya di perbaiki secara menyeluruh.


Lapangan untuk latihan di Melwood juga dalam keadaan yang memprihatinkan, rumputnya tumbuh terlalu tinggi, dan hanya mempunyai satu keran air. Shankly kemudian merubahnya menjadi sebuah kekuatan, dengan mengundang para pemain bukannya ke Anfield tetapi ke Melwood (sejak saat ini Melwood jadi tempat latihan Liverpool sampai saat ini).


Hal ini menciptakan atmosfer persahabatan dalam tim. Di Melwood, Shankly memperkenalkan latihan kebugaran termasuk program diet, dan latihan skill, menggunakan gawang buatan yang dilukis pada sebuah tembok, kemudian dibagi menjadi delapan sisi yang kemudian dia meminta pemainnya untuk menembak tepat pada sasaran.


Untuk latihan bermain, Shankly memperkenalkan permainan lima-sisi yang menegaskan sepak bola berfikirnya – mengumpan dan bergerak, bermain simpel, sebuah keyakinan yang diperoleh dari pertandingan harian yang dilakukan oleh para penambang dari Glenbuck. Setelah latihan, tim akan kembali ke Anfield bersama untuk mandi, berganti pakaian, dan menyantap hidangan komunal. Dengan cara ini Shankly dapat memastikan bahwa para pemainnya telah mendinginkan badan (warm down) secara benar dan menjaga para pemain bebas dari cedera.


Hasil dari renovasi yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika berhasil promosi ke Divisi I pada musim 1961/62 dan menjadi juara liga pada musim 1963/64. Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai Liga pada musim 1965/66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara Liga dan piala UEFA pada musim kompetisi 1972/73. Musim berikutnya Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar piala FA setelah membantai Newcastle United 3-0. saat itu Liverpool di takuti & menjadi raja di Eropa.


Tidak ada yang menyangka bahwa gelar piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun. Pemain dan Liverpudlian berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool mengancam akan melakukan mogok kerja. Tetapi Bill Shankly tetap pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya yaitu Bob Paisley. Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974 dan bergabung dengan Liverpudlian di tribun The Kop dan selalu menyaksikan pertandingan Liverpool FC.


Untuk menghormati jasa sang pelatih tersukses Liverpool, di bangunlah Patung perunggu di gerbang Anfield.

Rabu, 19 Oktober 2011

Napoleon Complex di Anfield

Pernah dengar Napleon Complex?? ini adalah sejenis penyakit kejiwaan yang menyerang terutama pria yang berbadan pendek. Napoleon Complex merupakan bagian dari Infioriry Complex, penyakit minder. Penyakit ini sering menjangkit tim papan bawah yang bertandang ke klup papan atas di EPL. Game plan mereka adalah bertahan untuk mencuri satu poin atau menghindari kekalahan telak


Seperti analogi pertandingan Liverpool vs Mancester United, yang baru beberapa hari di sanjung oleh Jhon. W. Henry, pemilik baru Livepool,sebagai orang yang jenius Sir Alex Ferguson malah tekena penyakit ini. Saat timnya menghadapi Liverpool, ia menurunkan pemain starter yang pasti membuat dahi Mancunian berkerut
Sir Alex menyimpan beberapa pemain bintangnya seperti Wayne Rooney,Chicarito, dan Nani. Dimitar Berbatov , yang pernah membuat hattrick ke gawang The Reds bahkan tidak ada di bangku cadangan, sebagai gantinya Sir Alex memasang Welbeck sebagi striker tunggal dalam pola 4-5-1
Rooney baru turun pada menit ke-68 bersama Nani dan Chicarito turun 15 menit sebelum bubar. Tampaknya inbi adalah strategi plan B jika Plan A tidak jalan. Rencana plan A ialah membuat benteng kokoh sejak dari lini tengah. Tak heran jika di isi Flatcher, Jones, dan Ji-Sung yang lebih kuat dalam bertahan
Penonton harus melupakan United yang begitu perkasa di laga awal musim, dimana mereka mencetak gol demi gol dengan mudah, telepas rotasi untuk meraih 3 poin pertama di Liga Champion
Setelah tertinggal lewat sepakan Gerrad yang dengan cerdik memanfaatkan lubang di pagar betis akibat kesalahan Giggs, saat itu Sir Alex sedang bersiap menjalankan plan B untuk merebut 3 angka, dan akhirnya pada menit ke-80 sebuah sepak pojok Nani, disambut sundulan Welbeck dan bola liar langsung di sundul Chicarito skor 1-1
Namun dalam 10 menit terakhir drama sesungguhnya terjadi saat United bermain dengan pola 4-4-2. Liverpool mendapat tiga peluang emas untuk menghabisi United, tendangan Kuyt dan Henderson bisa di tahan De Gea. Sedangkan sundulan Henderson saat injury timehanya tipis di atas mistar gawang
Sepuluh menit terakhir menjadi neraka bagi United dan sekaligus menjelaskan mengapa Sir Alex harus berprilaku seperti penderita Napoleon Complex. Mungkin ia masih trauma dengan tiga kekalahan beruntun sat bermain di Anfield sebelumnya. Walau tak bisa mencuri poin penuh , strategi Sir Alex bisa di anggap berhasil karena sebenarnya Liverpool lebih layak menang dan De Gea menjadi penentu hasil akhir. Tanpa penyelamatan gemilang De Gea, United pasti pulang babak belur dan Sir Alex terkesan bodoh..

Senin, 17 Oktober 2011

You'll Never Walk Alone

Rivalitas dua kaum pekerja,Liverpool dan Manchester,membuat derby anatara kedua tim sepak bola mereka intens


Pada masa-masa awalnya,rivalitas kedua klub bermula dari persaingan kedua kota pada era Revolusi Industri.Liverpool pada awal abad ke-19 dan ke-20 adalah pelabuhan penting di inggris yang menjadi pusat perdagangan gula serta perbudakan.Manchester lebih ke industri tekstil. Namun pembuatan kanal Mancester pada 1894 membuat kota tersebut mendapatkan akses ke laut sehingga bisa mengimpor barang-barang tanpa melewati Liverpool. Ini adalah faktor penting bagi kebangkitan Manchester sebagai kekuatan ekonomi di North West,menyainggi Liverpool
Kejadian lebih dari 100 tahun yang lalu hanyalah fondasi bagi rivalitas kedepan,kesuksesan Liverpool membuat fans United iri. Publik Anfield pum setiap kali menggutarakan fakta bahwa pada era itu mereka memenagi enam gelar liga, tiga piala domestik, satu Piala Super, dan tiga Piala Eropa pada era- 1970-1980an
Namun sejak itu kubu Anfield kesulitan menggulangi kesuksesan mereka . Mancester United bahkan membuat Liverpudlian sakit hati dengan kebangkitan di bawah Sir Alex Ferguson. United menyalip perolehan 18 title liga Liverpool, dengan merebut trofi ke 19 bagi United, meski begitu para Pudlian tetap bangga dengan perolehan 5 trofi Piala/Liga Champions Eropa
Ada beberapa kisah unik tentang kebencian kedua fans, diantaranya ketika beberapa fans Liverpool sampai mencegat ambulans yang menggantarkan Alan Smith keluar dari stadion saat kakinya patah parah dalam salah satu duel kedua tim pada Piala FA 2006, ada juga kejadian seperti kala Eric Cantona dan Alex Ferguson diganggu pendukung Liverpool saat hendak mengangkat trofi Piala FA 1996 di Wembley
Ironisnya, salah satu chants kebanggaan Liverpool . You'll Never Walk Alone, ternyata milik fans United. Pada 2004, terkuak fakta bahwa ribuan fans United menyayikan lagu tersebut setelah tragedi Munchen, hal tersebut terjadi lima tahun sebelum chants itu terkenal kerena Garry Marsden. You'll Never Walk Alone di tulis untuk festival musim pada 1945 dan fans United mengadopsinya demi memperingati mereka yang menginggal pada tregedi Munchen tahun 1958......
Meski begitu ada satu fakta unik bahwa lagu Fealess (Pink Floyd) terinpirasi ketika Roger Waters menyambanggi keangkeran Anfield, meski tidak di rilis sebagai single dan dimainkan live oleh Pink Floyd, Lagu ini sempat menjadi Hits no 1 di UK pada tahun 1980an...jawabanya simple mengapa lagu tersebut tidak di rilis sebagi single dan di mainkan secara live oleh Pink Floyd...petolan Pink Floyd, Rogers Waters adalah Gooners,
You'll Never Walk Alone

Minggu, 16 Oktober 2011

Hotel-hotel Mewah di Asia



Desain yang mewah, menyediakan servis dan fasilitas terbaik, adalah beberapa ciri khas hotel-hotel terbaik di Asia. Jika Anda ingin merasakan yang terbaik di daerah yang Anda kunjungi, kamar-kamar mewah ini menawarkan lebih dari kenyamanan.

Kekhawatiran terbesar Anda? Mungkin Anda tidak ingin meninggalkannya.

Bangkok: Banyan Tree Bangkok



Suite penthouse yang luas di Banyan Tree Bangkok memberikan pemandangan gedung-gedung kota, dan ruang tamunya bisa diubah jadi ruang spa.

Terletak di lantai 39 dan 40 di Banyan Tree Bangkok adalah Presidential Suite yang luas. Dengan luas 204 meter persegi, kamar dua lantai ini menyajikan pemandangan eksklusif Bangkok yang memanjakan mata.

Fasilitas di kamar mewah gaya loft ini terdiri dari tirai yang dikendalikan secara elektronik dan kamar mandi dengan bak ber-bubble jet dan shower. Jangan lupa ruang rapat, ruang dandan, dan dapur kering di lantai yang berbeda. Di suite ini juga terdapat ruang tamu yang bisa diubah menjadi tempat perawatan spa pribadi.

Bahkan dengan tata letaknya yang mewah, tinggal di Presidential Suite bukan hanya soal memanjakan mata. Fasilitas ruangan ini juga termasuk:

•    Sarapan buffet di Romsai atau di Club Lounge
•    Pendaftaran dan check-out ekspres di Club Lounge
•    Minuman dan makanan ringan di Club Lounge setiap hari
•    Cocktail dan canapes di Club Lounge (mulai dari 17.30 sampai 19.30)
•    Laundry dan jasa penyetrikaan 8 potong pakaian setiap harinya.
•    10 menit pijat leher dan pundak di Club Lounge.
•    Wireless Internet
•    Jasa pengantaran ke airport menggunakan limousine hotel
•    Bisa check-out sampai pukul 16.00

Ini adalah fasilitas permulaan yang ditawarkan Presidential Suite Banyan Tree. Tapi Anda harus tinggal di sana untuk melihat fasilitas mewah lain yang ditawarkan hotel tersebut.

Hong Kong: The Upper House



The Upper House Hong Kong menawarkan pemandangan eksklusif Victoria Harbour, jauh dari keramaian kota.

Detail adalah inti dari The Upper House, dengan desain yang mewah, dua kamar mandi, dan pemandangan menakjubkan Victoria Harbour di Hong Kong yang terlihat dari area ruang tamu sampai kamar tidur di ruangan ini.

Fasilitas yang tersedia di kamar ini:
•    Tempat tidur dengan desain mwah
•    Bar di dalam kamar, minuman gratis
•    Kulkas wine dengan dual temperature
•    Mesin espresso dengan pilihan teh dan gabungan yang lain
•    LCD TV yang bisa disambungkan dengan PC, camcorder dan MP3
•    Informasi interaktif hotel melalui iPod Touch di ruangan
•    Akses internet cepat, gratis, dengan kabel dan wireless
•    Kamar mandi yang luas dengan TV, ruang berpakaian, walk-in-rain shower dan bak mandi pualam.

The Upper House juga memiliki Cafe Gray Deluxe, kafe mewah dengan penghargaan bintang Michelin yang terletak di lantai 49, menyajikan hidangan klasik Eropa yang unik. Pastikan Anda tidak melewatkan tempat ini.

Kuala Lumpur: JW Marriot KL



JW Marriott KL menawarkan pilihan bagi pebisnis dan keluarga.

Meski kamar ini disediakan untuk para pebisnis, untuk yang membawa keluarga, Chairman Suite di JW Marriot KL adalah tempat yang tepat. Terdapat di lokasi yang mudah dicapai, Anda bisa mengharapkan layanan yang tersedia 24 jam selain tentu saja kemewahan yang ditawarkan suite ini.

Dengan dua kamar tidur dan dua kamar mandi, suite ini memiliki luas 244 meter persegi, dan sudah termasuk ruang tamu yang luas untuk pertemuan, sementara anak-anak bisa bermain di ruangan lain.

Tinggal di Chairman Suite juga berarti akses penuh ke executive lounge Marriot, yang menyediakan secara gratis sarapan, makanan kecil, dan cocktail di malam hari.

Singapore: Pan Pacific Orchard



Pan Pacific Orchard terletak di tengah distrik belanja Singapura, tepat bagi para pecandu belanja yang mencari kamar untuk beristirahat setelah lelah berputar-putar.

Anda akan mendapat perlakuan bak anggota keluarga kerajaan di Penthouse Suite di Pan Pacific dengan pelayan pribadi yang tersedia 24 jam untuk memenuhi keinginan.

Ruangan bergaya terbuka ini dilengkapi dengan tempat tidur berukuran king, kamar mandi dengan shower dan bak mandi whirlpool, dan ruang tamu serta ruang makan terpisah.

Pemandangan indah Orchard Road di Singapura membuat Anda tidak akan lupa bahwa Anda berada di pusat perbelanjaan kota tersebut. Kenyamanan dan kepraktisan digabung menjadi satu.

Paket mewah ini (S$1,188++ atau sekitar Rp 14 juta) sudah termasuk:

•    Check-in lebih awal di siang hari dan check-out lebih larut, sekitar pukul 15.00
•    Tinggal di Penthouse Suite
•    Cokctail dan canape di Pacific Club Lounge (dari pukul 17.00 sampai 19.00)
•    Massage selama 60 menit untuk dua orang di kamar Anda atau di spa
•    Servis mewah termasuk penyajian truffles, sebotol Champagne, dua belas tangkai mawar merah dan tempat tidur dengan taburan kelopak mawar.
•    Tersedia makan malam dengan enam rangkaian sajian dan wine untuk dua orang di kamar, atau makan malam dengan enam rangkaian sajian dan wine untuk dua orang yang dilayani pelayan pribadi di Pacific Club Lounge.
•    Sarapan dan champagne untuk dua orang di Pacific Club Lounge

Senin, 10 Oktober 2011

Mendaki Tanjakan Maut Baduy

 Oleh Syanne Susita

Sebenarnya mendaki bukanlah olah raga favorit saya. Berjalan keluar masuk pedalaman dan hutan juga bukan pilihan utama saya untuk menghabiskan liburan. Namun, berkat gabung dalam komunitas Couchsurfing, berbagai alternatif menghabiskan waktu luang pun menjadi lebih bervariasi, termasuk napak tilas ke Baduy.

Seperti yang sudah diajarkan sejak SD, Baduy dibagi menjadi dua: Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam lebih tertutup. Lokasinya pun lebih masuk ke pedalaman. Foto tidak diperbolehkan jika memasuki Baduy Dalam, begitu juga pengunjung asing. Berhubung di dalam kelompok saya ada tiga teman dari Perancis dan Jerman, Baduy Dalam pun tidak menjadi tujuan.






Saya agak “bersyukur” kelompok jalan ini tidak ke Baduy Dalam. Medan untuk menuju tiga desa di bagian paling pinggir Baduy Luar saja sukses membuat saya sering kehilangan napas dan seluruh otot di tubuh terasa ditarik kaku. Buat pelancong seperti saya yang terakhir hiking ketika SMA dan tidak pernah berolahraga, perjalanan keliling Baduy Luar itu ibarat mengulangi masa perploncoan kuliah. Jadi, benar-benar dibutuhkan stamina fit dan pemanasan kelenturan otot kaki yang cukup panjang. Jika Anda tidak terlatih sebelumnya, siap-siaplah menikmati badan kaku selama tiga hari.

Perjalanan menuju Ciboleger, desa terakhir yang dapat dijangkau mobil, mulai sekitar tengah malam. Di Ciboleger, kami langsung disambut patung keluarga petani berwarna putih. Sambil menunggu pemandu, Pak Erwin, seorang penduduk Baduy Luar, kami mengganjal perut dengan kopi dan pisang goreng di beberapa warung kecil di situ.



Tujuan pertama kami adalah jembatan akar. Sesuai dengan namanya, jembatan ini terbentuk dari rangkaian akar dua pohon besar yang berada kedua sisi Sungai Cisemeut. Posisi jembatan ini cukup tinggi, sekitar sepuluh meter dari tanah dan terbentang sekitar dua puluh lima meter. Yang mengagumkan adalah jembatan ini terbentuk tanpa bantuan paku, semen atau besi. Benar-benar hanya jalinan kayu dan simpul sabut kelapa atau ijuk kayu.

Berhubung masih pagi, daun-daun pun masih berembun sehingga jalan yang kami tempuh licin. Perjalanan harus super hati-hati karena beberapa titik berada di pinggir jurang. Kepleset sedikit akan sangat berbahaya. Belum apa-apa, kami sudah olahraga jantung juga karena deg-degan tingkat tinggi.

Hal yang harus diingat selama berjalan bersama pemandu penduduk asli adalah definisi jarak yang berbeda. Ketika akan berangkat menuju jembatan akar, Pak Erwin mengatakan kalau jarak ke jembatan akar ini pendek. Pulang balik hanya sekitar dua jam. Ternyata, dua jam itu bagi rombongan kami hanya cukup untuk perjalanan menuju jembatan. Perlu dua jam lagi untuk kembali ke lokasi asal.



Walau perjalanan perlu sedikit perjuangan, banyak hal yang bisa dinikmati selama mendaki dan menuruni bukit dan hutan ini. Gemericik air pancuran, suara orang menumbuk padi di saung, pemandangan sawah huma (ladang padi dengan sistem tanpa pengairan), pegunungan dan hutan yang menakjubkan. Sesekali juga kami bisa melihat beberapa binatang kecil berkeliaran. Antara lain, berbagai model laba-laba, kalajengking dan kaki seribu terbesar yang pernah saya lihat.



Setelah makan siang di rumah Pak Erwin yang disiapkan oleh istrinya, perjalanan pun dilanjutkan menuju Desa Gajeboh Tiga tempat saya akan menginap. Medan menuju Desa Gajeboh Tiga ini lebih dahsyat lagi. Selama hampir tiga jam, trek jalan penuh dengan tanjakan dan turunan curam. Kelok-keloknya mengalahkan Tembok Besar Cina di Beijing.

Ketika tiba di rumah penduduk setempat, mereka langsung menyambut ramah rombongan kami. Mereka juga menawarkan berbagai buah hasil tanaman seperti pisang dan durian. Saya takjub melihat betapa besar dan berkelimpahan hasil tanaman mereka. Berhubung belum lewat jam enam sore, ada waktu cukup untuk merebahkan diri sejenak, mandi dan menikmati indahnya sungai melintas desa ini sambil melahap durian. Nikmat!






Sekitar jam sembilan malam, karena tak ada listrik, suasana desa pun sudah tenang. Semua terlelap. Ini artinya penduduk bangun pagi lebih awal. Sekitar jam empat pagi, kesibukan tiap rumah pun mulai terdengar.

Para wanita biasanya bersiap berladang, menumbuk padi atau menenun kain, sedangkan para lelakinya langsung menuju sungai. Kebanyakan mereka mengatur balok-balok kayu yang tampaknya akan dijual di kota. Sementara anak-anak tinggal di rumah sendiri, mengisi waktu luang berkumpul dan bermain bersama. Karena menjaga tradisi, anak-anak ini memang tidak bersekolah.



Perjalanan mengelilingi Desa Gajeboh dilanjutkan dengan titik tujuan pulang. Medan yang dilewati tidak terlalu berat, walau tetap menanjak karena akan melihat Desa Gajeboh dari atas. Begitu tiba di titik teratas, pemandangannya lebih menakjubkan. Terlihat sekali betapa rumah-rumah orang Baduy hampir tertutup oleh alam. Betapa mereka sangat menghargai alam sekeliling mereka. Dan, terus terang, pemandangan seperti ini terasa damai sekali.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Geliat Malam Yogyakarta

 
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

 Mendengar nama Yogyakarta, Anda pasti akan langsung menyebut satu per satu nama objek wisata menarik di kota ini. Sebut saja Malioboro, Keraton Kasultanan, Pantai Parangtritis, dan masih banyak lagi. Padahal ada banyak alternatif wisata lainnya.
Kota Yogyakarta tidak pernah mati, siang atau malam kota ini tetap menyuguhkan keindahan untuk setiap orang. Banyak hal yang patut dinikmati saat malam mulai larut, baik kuliner, acara, tempat-tempat menarik, kegiatan komunitas, maupun pertunjukkan jalanan. Untuk Anda yang tertarik menikmati geliat malam Yogyakarta, simak beberapa tempat yang harus Anda kunjungi.

Kawasan Nol Kilometer. Lokasinya ada di ujung Jalan Malioboro. Penamaan ‘nol kilometer’ disebabkan tempat ini merupakan titik yang menjadi patokan penentuan jarak di kawasan Yogyakarta.
Kawasan ini menjadi pusat kegiatan komunitas maupun wisatawan saat malam hari. Di salah satu sudut jalan terdapat Monumen Serangan Umum Satu Maret yang sering digunakan untuk acara pameran, festival, maupun konser musik saat malam hari.
Tempat ini juga menjadi sebuah ruang publik untuk komunitas di Yogyakarta. Mulai dari komunitas musik, komunitas sepeda, maupun komunitas seniman sering menghabiskan waktu malamnya di kawasan ini. Bagi yang ining melakukan sensai "EXTREM" anda bisa mencoba ke BI atau kearah Malioboro ambil kanan.....

Melakukan Masangin. Di alun-alun selatan Keraton Yogyakarta terdapat sebuah ritual permainan unik yang banyak menyedot pengunjung domestik maupun wisatawan asing. Ritual permainan ini dinamakan "masangin" yang berasal dari kata masuk di antara dua beringin. Dalam permainan ini, seseorang mencoba melewati celah antara dua beringin dengan mata tertutup.
Peminat permainan masangin ini cukup banyak, karena untuk dapat melewati jalan tengah di antara dua beringin tersebut tidaklah mudah. Kenyataannya banyak sekali orang yang menyimpang jauh dari jalan tengah meski sudah yakin bahwa mereka berjalan lurus. Menariknya, ada mitos jika berhasil melewati celah tersebut keinginannya akan terkabul.
Ritual masangin baru terasa afdol jika dilakukan saat malam hari, karena medan yang lebih sulit dan suasana ‘mistis’ yang cukup membuat bulu kuduk berdiri. Karena adanya masangin, saat ini alun-alun Kidul lebih ramai dibandingkan dulu saat hanya menjadi tempat latihan untuk prajurit Keraton.

Bukit Bintang. Merupakan sebutan untuk sebuah dataran tinggi di daerah Bukit Pathuk, Gunung Kidul yang menjadi tujuan wisata saat malam hari. Pengunjung dapat menikmati keindahan itu mulai dari sore hari saat matahari tenggelam.Setelah itu pemandangan digantikan dengan indahnya lampu-lampu kota Yogyakarta. Jika sedang cerah, pengunjung juga dapat melihat hamparan bintang di langit.

Gudeg Pawon. Untuk Anda penikmat geliat malam Yogyakarta tentu belum pas rasanya jika tidak mencoba kuliner khas yaitu Gudeg. Pertanyaannya, apakah ada Gudeg yang buka di malam hari?
Anda bisa mencoba ke Jalan Janturan, Glagah, Yogyakarta, untuk bisa menikmati Gudeg Pawon yang buka mulai pukul sebelas malam hingga dini hari. Pawon berasal dari bahasa Jawa yang artinya dapur. Gudeg ini memang langsung dijual dari dapur berukuran empat kali enam meter, tempat gudeg dimasak.
Jangan salah mengira warung Gudeg Pawon ini sepi karena buka saat tengah malam, jam buka yang tidak biasa justru membuat banyak orang rela mengantri untuk menikmati kuliner khas Yogyakarta itu. Tempat yang ada di tengah perkampungan dan suasana seperti di rumah membuat tempat ini populer di kalangan pecinta kuliner.