Selasa, 17 Juli 2012

REVIEW PENDAPATAN NASIONAL


Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang di terima seluruh rumah tangga, di suatu Negara dari penyerahan  factor-faktor produksi dalam satu periode selama satu tahun

Ada tiga pendekatan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut:
1.      Pendekatan pendapatan. Dalam pendekatan ini pendapatan nasional diperoleh dari penjumlahan kompensasi untuk pekerja, keuntungan perusahaan, pendapatan usaha perorangan. Pendapatan sewa, dan bunga netto
2.      Pendekatan produksi. Dalam pendekatan ini pendapatan pendapatan nasional diperoleh dari penjumlahan nilai tambah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sector dalam hal ini Indonesia terbagi menjadi 9 sektor  di dalam perekonomian
3.  . Pendekatan pengeluaran. Dalam pendekatan pengeluaran pendapatan nasional di peroleh dari penjumlahan  dari nilai pasar atas output yang dihasilkan dalam perekonomian dengan metode pendapatan sebagai berikut
C = Pengeluaran Konsumen rumah tangga
I = Pengeluaran investasi
S = Tabungan
G = Pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa
(X-M)  = ekspor/impor netto


Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL

bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian atau negara jasa Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.

Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

Faktor yang mempengaruhi :
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychologicl consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat

KELEMAHAN PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL SEBAGAIN INDIKATOR KESEJAHTRAAN
indikator keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari indikator moneter dan indikator non moneter. Indikator moneter mencakup pendapatan per kapita dan indikator kesejahteraan ekonomi bersih. Sedangkan indikator non moneter meliputi indikator sosial dan indeks kualitas hidup serta indeks pembangunan manusia.

Pendapatan perkapita seringkali digunakan sebagai indikator pembangunan selain untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antara negara – negara maju dengan Negara sedang berkembang. Dengan kata lain pendapatan perkapita selain bisa memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan di berbagai negara juga dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi di antara berbagai negara

Pendekatan indikator kemajuan diatas bukan tidak memiliki kelemahan, salah satu kelemahan mendasarnya adalah bahwa tingkat pendapatan perkapita sebagai indikator pembangunan adalah bersumber pada anggapan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan perkapita masyarakat tersebut. Padahal ada faktor – faktor non ekonomi yang turut mempengaruhi tingkat kesejahteraan antara lain adat istiadat, iklim, alam sekitar dan ada tidaknya kebebasan mengeluarkan pendapat dan bertindak

Kelemahan kedua berikutnya adalah asumsi sejahtera yang digunakan merupakan hal yang bersifat subyektif.  Artinya tiap orang punya pandangan hidup, tujuan hidup dan cara – cara hidup yang berbeda. Kelemahan metodologis lainnya bersumber dari pengabaikan perbedaan antar negara mencakup struktur umur, penduduk, distribusi pendapatan nasional dan perbedaan nilai mata uang
Sederet kelemahan memang menyertai indikator tersebut, namun indikator pendapatan perkapita tersebut tetaplah pendekatan yang terbaik saat ini karena kelebihannya yang memfokuskan pada raison d’etre dari pembangunan yaitu kenaikan tingkat hidup dan menghilangkan kemiskinan. Kelemahan dari indikator ini dapat ditutupi dari beberapa indikator lain yang akan dijelaskan di belakang.

Indikator kemajuan pembangunan dari sisi indikator moneterlainnya adalah indikator kesejahteraan ekonomi bersih. Indikator ini mencoba untuk mengoreksi nilai – nilai GNP dengan konsep Net Economic Welfare (NEW). Koreksi dilakukan dengan dua cara. Koreksi positif dan koreksi negatif. Koreksi positif berkenaan dengan jumlah jam kerja dan sektor ekonomi informal. Koreksi negatif berkaitan dengan kerusakan lingkungan

INDIKATOR KESEJAHTRAAN
Indikator kemajuan pembangunan dari sisi non moneter adalah indikator sosial, Beckerman dalam Lincolin Arsyad mengemukakan cara lain untuk membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di berbagai negara dengan cara yangn dinamakan indikator non-moneter yang disederhanakan (Modified non-monetary indicators). Indikator ini mengemuka karena ketidak tersediannya data yang digunakan pada negara sedang berkembang untuk menghitung pendapatan nasional yang dinilai berdasarkan harga-harga di negara lain. Cara ini menghitung tingkat kesejahteraan  dari setiap negara ditentukan kepada tingkat konsumsi atau jumlah persediaan beberapa jenis barang tertentu yang datanya dapat dengan mudah diperoleh di negara – negara sedang berkembang.

Indikator kemajuan pembangunan dari sisi non moneter lainnya adalah Indeks Kualitas Hidup dan Indeks Pembangunan Manusia.  Mengenalkan Physical Quality of Life Index (PQLI) atau Indeks Kualitas Hidup. IKH merupakan indeks gabungan dari 3 indikator ; tingkat harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf. UNDP (United Nations for Development Program) UNDP mengembangkan suatu indeks yang dikenal dengan Indeks Pembangunan manusia (IPM) atau Human Development Indeks. Indikator tersebut tersusun dari tingkat harapan hidup. Tingkat melek huruf masyarakat dan tingkat pendapatan riil per kapita berdasarkan daya beli masing – masing negara

1 komentar: