Rabu, 19 Oktober 2011

Napoleon Complex di Anfield

Pernah dengar Napleon Complex?? ini adalah sejenis penyakit kejiwaan yang menyerang terutama pria yang berbadan pendek. Napoleon Complex merupakan bagian dari Infioriry Complex, penyakit minder. Penyakit ini sering menjangkit tim papan bawah yang bertandang ke klup papan atas di EPL. Game plan mereka adalah bertahan untuk mencuri satu poin atau menghindari kekalahan telak


Seperti analogi pertandingan Liverpool vs Mancester United, yang baru beberapa hari di sanjung oleh Jhon. W. Henry, pemilik baru Livepool,sebagai orang yang jenius Sir Alex Ferguson malah tekena penyakit ini. Saat timnya menghadapi Liverpool, ia menurunkan pemain starter yang pasti membuat dahi Mancunian berkerut
Sir Alex menyimpan beberapa pemain bintangnya seperti Wayne Rooney,Chicarito, dan Nani. Dimitar Berbatov , yang pernah membuat hattrick ke gawang The Reds bahkan tidak ada di bangku cadangan, sebagai gantinya Sir Alex memasang Welbeck sebagi striker tunggal dalam pola 4-5-1
Rooney baru turun pada menit ke-68 bersama Nani dan Chicarito turun 15 menit sebelum bubar. Tampaknya inbi adalah strategi plan B jika Plan A tidak jalan. Rencana plan A ialah membuat benteng kokoh sejak dari lini tengah. Tak heran jika di isi Flatcher, Jones, dan Ji-Sung yang lebih kuat dalam bertahan
Penonton harus melupakan United yang begitu perkasa di laga awal musim, dimana mereka mencetak gol demi gol dengan mudah, telepas rotasi untuk meraih 3 poin pertama di Liga Champion
Setelah tertinggal lewat sepakan Gerrad yang dengan cerdik memanfaatkan lubang di pagar betis akibat kesalahan Giggs, saat itu Sir Alex sedang bersiap menjalankan plan B untuk merebut 3 angka, dan akhirnya pada menit ke-80 sebuah sepak pojok Nani, disambut sundulan Welbeck dan bola liar langsung di sundul Chicarito skor 1-1
Namun dalam 10 menit terakhir drama sesungguhnya terjadi saat United bermain dengan pola 4-4-2. Liverpool mendapat tiga peluang emas untuk menghabisi United, tendangan Kuyt dan Henderson bisa di tahan De Gea. Sedangkan sundulan Henderson saat injury timehanya tipis di atas mistar gawang
Sepuluh menit terakhir menjadi neraka bagi United dan sekaligus menjelaskan mengapa Sir Alex harus berprilaku seperti penderita Napoleon Complex. Mungkin ia masih trauma dengan tiga kekalahan beruntun sat bermain di Anfield sebelumnya. Walau tak bisa mencuri poin penuh , strategi Sir Alex bisa di anggap berhasil karena sebenarnya Liverpool lebih layak menang dan De Gea menjadi penentu hasil akhir. Tanpa penyelamatan gemilang De Gea, United pasti pulang babak belur dan Sir Alex terkesan bodoh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar